laman

Selamat Datang Di PMR SMPN 5 Pasarkemis~++~Selamat Datang Di PMR SMPN 5 Pasarkemis~++~Selamat Datang Di PMR SMPN 5 Pasarkemis~++~Selamat Datang Di PMR SMPN 5 Pasarkemis~++~Selamat Datang Di PMR SMPN 5 Pasarkemis~++~

Jumat, 23 November 2012

Peranan PMR Madya Dalam Donor Darah


Teman-teman anggota PMR Madya tetap menyiapkan diri untuk menjadi DDS dan mengajak
keluarga, guru, dan orang sekitar untuk menjadi DDS. Tapi juga...

> Ajaklah teman-temanmu untuk bercita-cita menjadi DDS jika sudah berumur 18 tahun.
> Berkreasi membuat souvenir dan kirimkan ke PMI Cabang, untuk dibagikan kepada orang orang
yang sedang membutuhkan darah atau yang sedang mendonorkan darahnya.
> Apa lagi ide kreatifmu? Temukan segera!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................



»»  READMORE...

Bagaimana Menjadi Pedonor Darah?


Cara Menjadi Seorang Pendonor Darah

> Calon donor datang ke UTD (Unit Transfusi Darah) PMI.
> Calon donor mengisi formulir donor darah yang berisi identitas dan riwayat kesehatan.
> Petugas memeriksa kesehatan calon donor sesuai syarat yang telah ditentukan.
> Asisten Transfusi Darah (ATD) yang terampil dan berpengalaman akan mengambil darah
calon donor sehingga pengambilan darah dapat berlangsung dengan cepat (±10 menit) dan
aman.
> Calon donor mendapatkan kartu tanda anggota donor darah. Kartu ini sebagai bukti bahwa
pemilik telah mendonorkan darahnya.

INGAT !!
> Setelah 2,5 - 3 bulan datang kembali ke UTD untuk donor darah.
»»  READMORE...

Ayo jadi Donor Darah Sukarela


Manfaat Menjadi Pendonor darah

> Mendapat kepuasan batin karena darah yang disumbangkan dapat menyelamatkan jiwa
seseorang yang membutuhkan
> Kesehatan kita menjadi terpantau karena kondisi kesehatan kita akan diperiksa secara
teratur.
> Membuat tubuh semakin sehat sebab dengan mendonorkan darah tubuh akan memproduksi
darah yang baru.
> Dapat bergabung dalam organisasi PMI untuk menambah relasi/teman, dan berperan di
kegiatan kemanusiaan lainnya.
> Meningkatnya jumlah DDS akan meningkatkan nilai-nilai kesetiakawanan dan kepedulian
sosial
»»  READMORE...

Siapa saja Calon Donor Darah?


Saya, kamu, kalian semua dengan syarat:

> Laki-laki/wanita berusia 18-60 tahun
> Sehat jasmani dan rohani menurut pemeriksaan dokter.
> Berat badan minimal 45 kg.
> Kadar Hemoglobin minimal 12,5 g/dl.
> Tekanan darah sistolik 100 – 180 mm Hg dan Diastolik 50 – 100 mm Hg.
> Tidak menderita penyakit berisiko tinggi seperti HIV/AIDS, hepatitis, sifilis, jantung, hati,
paru, ginjal, kencing manis, kejang, kanker atau penyakit kulit kronis.
> Bagi wanita yang sedang haid, hamil atau menyusui tidak diperkenankan mendonorkan
darahnya.


»»  READMORE...

Jenis Golongan Darah


Donor Darah Selamatkan Jiwa

Jenis Golongan Darah

Aglotinogen/Antigen           Aglutinin/Antibodi                        Genotip                 Golongan Darah
(terdapat dalam sel            (terdapat dalam serum)
darah merah)

       A                                     Anti - B                           OA atau AA                           A
       B                                   Anti - A                             OB atau BB                            B
     AB                                         -                                         AB                                 AB
       O                             Anti - B dan Anti - A                      OO                                 O

Fungsi darah antara lain :
• Mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel tubuh.
• Mengangkut karbondioksida dari sel-sel tubuh ke paru-paru untuk selanjutnya
dikeluarkan.
• Mengganti sel-sel yang rusak.
Jika seseorang mengalami kecelakaan atau sakit yang menyebabkan kekurangan darah,
jiwanya bisa terancam dan perlu transfusi darah.


Donor Darah     = Menyumbangkan darah untuk tujuan transfusi darah.
Transfusi Darah = Proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat dan memenuhi

persyaratan ke orang yang membutuhkan.

Darah yang dipindahkan dapat berupa darah lengkap atau komponen darah.
• Darah lengkap = Darah yang mengandung seluruh komponen darah.
• Komponen darah terdiri dari plasma darah, sel darah merah, sel darah putih dan kepingkeping
darah.

Donor Darah Sukarela (DDS) = Seseorang yang menyumbangkan darahnya secara sukarela
tanpa mengetahui untuk siapa.
Donor Darah Pengganti (DDP) = Seseorang yang diminta untuk menyumbangkan darahnya
kepada seseorang dan dia tahu kepada siapa darah tersebut diberikan.

INGAT !!

Darah yang telah diambil harus mengalami pengujian untuk memastikan bebas dari
penyakit menular seperti HIV/AIDS, Hepatitis, dan Sifilis. Setelah itu, darah disimpan
untuk menunggu digunakan.




»»  READMORE...

Modul DAPUR UMUM (DU)


Pengertian Dapur Umum

Dapur Umum adalah Dapur Umum Lapangan yang diselenggarakan oleh Palang Merah Indonesia untuk menyediakan atau menyiapkan makanan dan dapat didistribusikan kepada korban bencana dalam waktu cepat dan tepat

Penyelenggaraan Dapur Umum dilakukan apabila tidak memungkinkan bantuan mentah untuk korban bencana. Penyelenggaraan Dapur Umum untuk melayani kebutuhan makan para penderita / korban bencana bukan monopoli organisasi PMI, namun dapat diselenggarakan oleh siapa saja dan dapat menyelenggarakannya

Penyelenggaraan Dapur Umum yang diselenggarakan oleh PMI Cabang menjadi tanggungjawab Pengurus PMI Cabang, yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh regu yang ditugaskan oleh Pengurus Cabang. Regu disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah korban yang harus dilayani.

Pembagian Tim Pengelola ( Regu – Kelompok – Sektor ) dalam pelaksanaan Dapur Umum yang disesuaikan dengan kebutuhaan dan jumlah sasaran penerima bantuan yang harus dilayani  :

Regu  :
Satu regu yang menangani 1 unit dapur umum dengan kapasitas maksimal melayani 500 orang sekurang-kurangnya terdiri dari  :
1. 1 orang Ketua Regu
2. 1 orang Wakil Ketua Regu
3. 1 orang Penanggungjawab Tata Usaha
4. 1 orang Penanggungjawab Peralatan dan Perlengkapan
5. 1 orang Penanggungjawab Memasak
6. 1 orang Penanggungjawab Distribusi
7. Beberapa orang tenaga yang membantu terdiri dari unsur masyarakat di daerah bencana dan sekitarnya

Kelompok  :
Bila diperlukan lebih dari satu regu Dapur Umum sekaligus, maka regu – regu tersebut diberi nomor urut dan dihimpun dalam kelompok. Kelompok dipimpin oleh Ketua Kelompok dan jika perlu dibantu oleh seorang pembantu umum

Sektor  :
Apabila masyarakat yang dilayani cukup besar jumlahnya dan terpencar di daerah yang cukup luas, maka kelompok-kelompok Dapur Umum tersebut dapat dihimpun dalam satu wilayah kerja yang disebut sektor. Sektor tersebut dipimpin oleh Ketua dan seorang pembantu umum

Pelaksanaan

Dalam menentukan lokasi agar memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Letak Dapur Umum dekat dengan posko atau penampungan supaya mudah dicapai atau dikunjungi oleh korban
2. Kebersihan lingkungan cukup memadai
3. Aman dari bencana
4. Dekat dengan transportasi umum
5. Dekat dengan sumber air

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendistribusian :
1. Distribusi dilakukan dengan menggunakan kartu distribusi
2. Lokasi atau tempat pendistribusian yang aman dan mudah dicapai oleh korban
3. Waktu pendistribusian yang konsisten dan tepat waktu
4. Pengambilan jatah seyogyanya diambil oleh KK atau perwakilan yang sah
5. Pembagian makanan bisa menggunakan daun, piring, kertas, atau sesuai dengan pertimbangan aman, cepat, praktis, dan sehat

Lama penyelenggaraan  :
1. Diselenggarakan bila situasi untuk memberikan bahan mentah tidak mungkin
2. Lamanya 1 –  3 hari untuk seluruh korban bencana
3. Hari ke 4 – 7 pemberian dilakukan secara selektif
4. Setelah lebih dari 7 hari diupayakan bantuan berupa bahan mentah

Kaitan Dapur Umum Dengan Standar Minimum

Standar-standar minimum ketahanan pangan, gizi, dan bantuan pangan adalah suatu pernyataan praktis dari asas-asas dan hak-hak seperti yang terkandung dalam Piagam kemanusiaan.Setiap orang berhak atas pangan yang cukup, hak ini diakui dalam Instrumen Hukum Internasional dan termasuk hal untuk terbebas dari kelaparan.

Aspek-aspek hak untuk mendapatkan kecukupan pangan tersebut di atas mencakup :
Ketersediaan pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi individu, bebas dari bahan-bahan yanag merugikan, dan dapat diterima dalam suatu budaya tertentu.
Pengan tersebut dapat dijangkau dengan cara berkesinambungan dan tidak mengganggu pemenuhan hak-hak asasi manusia lainnya

Pentingnya ketahanan pangan dalam masa bencana  :
Ketahanan Pangan  :
Tercapai ketika semua orang dalam masa apapun mempunyai akses fisik dan ekonomis terhadap pangan yang cukup, aman, dan bergizi untuk dapat hidup sehat

Penghidupan  :
Terdiri dari kemampuan, harta benda, dan aktivitas yang diperlukan untuk sarana kehidupan yang terkait dengan pertahanan hidup dan kesejahteraan di masa mendatang

Kekurangan Gizi  :
Mencakup satu cakupan berbagai kondisi termasuk kekurangan gizi akut, kekurangan gizi kronis, dan kekurangan vitamin dan mineral.

»»  READMORE...

Kebijakan Dan Peran PMI Mengenai HIV & AIDS



A. Pokok Bahasan   :
KEBIJAKAN DAN PERAN PMI

B. Sub Pokok Bahasan  :
- Kebijakan PMI
- Peran PMI

C. Tujuan Pembelajaran :


Setelah kegiatan pembelajaran modul  ini, pembelajar diharapkan mampu :

1.   Mengetahui kebijakan PMI di bidang HIV/ AIDS
2.   Mengetahui tentang tiga pilar penanggulangan HIV/ AIDS
3.   Mengetahui tentang GIPA Principle
4.   Mengetahui tentang kegiatan yang berkaitan dengan HIV/AIDS
5.   Mengetahui tentang Program Pendidikan Remaja Sbaya



D. Waktu :
2 x 45 menit

E. Media :
Flipchart, Spidol, LCD/ OHP, Media terkait lainnya

F. Metode :
Presentasi, Permainan, Curah pendapat.

G. Proses Pembelajaran :

Dasar tentang Kebijakan dan Peran PMI dalam penanganan HIV/AIDS, Jelaskan kepada semua peserta :

“Pada saat Musyawarah Nasional XVIII PMI yang dilaksanakan Akhir tahun 2004 telah menyusun Pokok-pokok Kebijakan dan Rencana Strategis PMI 2004 – 2009, yang merupakan pengejawantahan kebijakan konseptual atas kesamaan persepsi, gerak dan langkah PMI untuk perubahan dan kemajuan positif dimasa mendatang. Dalam Modul  ini kita akan membahas : “Kebijakan dan Peran PMI dalam kegiatan yang berkaitan dengan HIV/ AIDS”.

1. PEMBAHASAN

Mintalah peserta duduk setengah lingkaran dengan fasilitator sebagai titik tengahnya. Bukalah suasana. Kemudian tunjukkan Saduran Pokok-pokok Kebijakan dan Rencana Strategis PMI tahun 2004 – 2009, kemudian uraikan :
Tunjuk salah seorang peserta secara bergantian dan ajukan pertanyaan (ini untuk memberikan kesempatan peserta mengungkapkan pendapatnya) :
“Kegiatan apa saja yang telah dan akan dilakukan oleh PMI dalam penanganan kegiatan HIV/AIDS?”
“Apa yang anda ketahui tentang Tiga pilar penanggulangan HIV/AIDS?”
Ganti pertanyaannya :
“Apakah anda pernah mendengar kata PRS?”
“Apa yang anda ketahui tentang Pendidikan Remaja Sebaya?”
“Jadi apa yang telah dilakukan PMI dalam penanganan HIV/AIDS?”

Tulis semua pendapat peserta di kertas Flipchart dan bahas satu persatu pendapat tersebut. Jelaskan tentang TIGA PILAR PENANGGULANGAN HIV/ AIDS dan PRINSIP GIPA secara jelas. Arahkan peserta kedalam kegiatan yang dilakukan PMI dalam penanganan HIV/AIDS, termasuk Program PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA.

2. PENYIMPULAN

Jelaskan:
     “Begitulah kegiatan PMI dalam penanganan HIV/ AIDS, sampai akhirnya mengarah pada kegiatan Program Pendidikan Remaja Sebaya.

Bahas secara mendalam isi Kunci Materi. Beri kesempatan bertanya dan jawab secara lengkap sebelum menutup pertemuan.

3. LATIHAN DAN EVALUASI


------Latihan dan Evaluasi-----


Mintalah kembali peserta untuk menjelaskan secara singkat materi tentang :
   Bagaimana Kebijakan PMI mengenai HIV/ AIDS?
..................................................................................................................................
.................................................................................................................................
   Sebutkan  Tiga Pilar penanggulangan HIV/AIDS dan Prinsip GIPA?
..................................................................................................................................
.................................................................................................................................
   Bagaimana kegiatan PMI mengenai HIV/AIDS dan Program PRS ?


..................................................................................................................................
.................................................................................................................................




H. Sumber Referensi :

3. Buku Pedoman Pelatihan Remaja Sebaya, Edisi 2, Terbitan Kantor Pusat PMI, Jakarta, 2004
4. Buku Panduan Pelatihan Ketrampilan Hidup – Life Skill Training, Edisi Pertama, Terbitan Kantor Pusat PMI, Jakarta, 2004.


Kebijakan PMI bidang HIV/ AIDS

Berdasar Pokok-pokok kebijakan dan Rencana Strategis PMI Tahun 2004-2009 Bidang Pelayanan Kesehatan, khususnya Penanganan HIV/ AIDS :

a. Melakukan advokasi program PMI di bidang HIV/AIDS dan Napza untuk internal PMI dan juga untuk eksternal PMI
b. Mendukung kampanye nasional dan internasional terhadap anti stigma dan diskriminasi
c. Mempromosikan tiga (3) pilar pendekatan (pencegahan, anti stigma dan diskriminasi, perawatan dan dukungan) dalam program HIV/ AIDS PMI

Tiga Pilar dan GIPA principle penanggulangan bidang HIV/ AIDS

Sesuai dengan kebijakan di lingkungan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, maka kegiatan-kegiatan di seputar penanggulangan HIV/AIDS mengacu pada tiga pilar, meliputi :

1. Pencegahan (Prevention)
2. Perawatan dan Dukunga (Care and Support)
3. Anti stigma dan diskriminasi (Non stigma and discrimination)

Dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan ketiga pilar tersebut kita mengenal istilah GIPA Principle (Greter Involvement of People with AIDS), adalah suatu prinsip/ asas yang menganjurkan keterlibatan ODHA secara lebih besar. GIPA di deklarasikan dalam KTT tentang AIDS di Paris 1994 dimana Indonesia termasuk Negara yang menanda tangani deklarasi tersebut.

Kegiatan di bidang HIV/AIDS

1. Preventif (Pencegahan)
Meliputi kegiatan:
a. Advokasi
terhadap Penguru dan staf PMI, Pemda, Sekolah dan Tokoh masyarakat
b. Sosialisasi/ promosi (KIE),
dilingkungan sekolah/ kampus, pusat keramaian, High risk Group, Radio dan media cetak
c. Jejaring,
 Koordinasi (stakeholder, NGO’s), Kerjasama (Pemko, NGO’s, Lembaga Donor)
d. Community Intervention
e. Behavioral Change Comunication
f. Pendidikan Sebaya

2. Perawatan dan dukungan (Care and Support)
Meliputi kegiatan:
a. Information Center
b. Hotline HIV/AIDS
c. Home Base Care
d. Counseling Pre dan Post Donor
e. Rujukan Odha ke rumah sakit
f. Support Odha di RS
g. Penyediaan Darah dan produk darah Aman HIV (Screening)

3. Anti Stigma dan diskriminasi terhadap Odha
Meliputi kegiatan:
a. Menyelenggarakan lomba-lomba yang melibatkan Odha sebagai OC dan masyarakat umum sebagai sasaran
b. Memberdayakan Odha sebagai relawan PMI
c. Menghadirkan Odha dan Ohida pada acara dukungan terhadap Odha dan Penyuluhan-penyuluhan    HIV/AIDS
d. Pemasangan Banner seruan-seruan PMI Peduli HIV dan anti stigma & diskriminasi terhadap Odha       (Banner, kartu pos, kartu ucapan)
e. Malam renungan Aids
f. Aids Walk PMI Peduli Aids
g. Conser music Peduli Odha


Program Pendidikan Remaja Sebaya

Sejak tahun 1996 PMI melalui wadah pembinaan generasi muda telah melaksanakan program YOUTH PEER EDUCATION atau PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA (PRS) yang dinilai cukup berhasil khususnya dalam lingkup program penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia. Program ini bertujuan memberdayakan remaja secara mandiri, khususnya dalam peningkatan kesehatan dan kesejahteraannya, sehingga pada akhirnya para remaja mampu memecahkan sendiri permasalahan kesehatan reproduksi serta melindungi diri terhadap HIV/AIDS,  Kesehatan Reproduksi dan lain-lain, yang disampaikan dengan melalui pendidikan antar sebaya.

Pendekatan program ini menggunakan pola pembelajaran tidak resmi, dalam bentuk ngobrol antar sesama remaja “GOSIP” tentang permasalahan kesehatan dan kesejahteraannya. Sedangkan para orang yang lebih tua termasuk guru dan orang tua diharapkan dapat mendukung (motivator), pelaksanaan program ini di integrasikan dengan kegiatan pembinaan remaja termasuk diantaranya pembinaan Palang Merah Remaja (PMR).

»»  READMORE...

Modul Pembelajaran HIV & AIDS


A. Pokok Bahasan   :
HIV/ AIDS

B. Sub Pokok Bahasan :
- Pengertian HIV/ AIDS
- Penularan  HIV dan
- Perlindungan AIDS

C. Tujuan Pembelajaran :
        - mampu menjelaskan apa itu HIV & AIDS
        - Menjelaskan Proses Penularan HIV
       - Menjelaskan Cara Perlindungan AIDS

D. Waktu :
2 x 45 menit

E. Media :
Flipchart, Spidol, LCD/ OHP, Media terkait lainnya

F. Metode :
Presentasi, Permainan, Curah pendapat.

G. Proses Pembelajaran :

Dasar tentang HIV/AIDS, Bagaimana mengetahui seseorang mengidap HIV/AIDS, Penularan dan pencegahannya Jelaskan kepada semua peserta :

“Setelah membahas berbagai modul, maka tiba saatnya kita membicarakan tentang HIV/AIDS, penyakit yang sedang mengancam peradaban manusia. Dalam Modul  ini kita akan membahas : Pengetahuan HIV/AIDS, pencegahan dan penularan HIV”.

1. PEMBAHASAN

Minta 1 orang peserta (katakanlah bernama INSAN) berdiri di tengah ruangan. Minta 8-10 orang peserta (sebutlah mereka KEBAL) bergandengan tangan melindungi dengan cara melingkari INSAN. Minta 1 peserta lain (namakan  HIV) berusaha memotong lingkaran yang melindungi INSAN. Minta 3 orang peserta lain (namakanlah TBC, DIARE, KANKER) siap-siap menunggu HIV memotong lingkaran KEBAL. Dalam situasi masih seperti di atas, tanyakan kepada INSAN: “Apa yang terjadi bila KEBAL melindunginya secara kuat?” Minta peserta lain membantu menjawab. Teruskan tanya sampai muncul jawaban: “INSAN selamat dari semua serangan, termasuk dari serangan TBC, DIARE, KANKER, karena dilindungi oleh KEBAL”. Minta HIV memotong salah satu lingkaran tangan KEBAL. Tanya semua peserta: “Apa yang sekarang terjadi ketika HIV merayu KEBAL untuk melepas gandengannya dan KEBAL takluk kepada  AIDS?” Tanya terus sampai muncul jawaban: “INSAN tidak aman lagi, karena KEBAL tidak lagi melindunginya”. Tanyakan lagi: “Apa yang kemudian terjadi dengan TBC, DIARE, KANKER terhadap INSAN?” Tanyakan terus sampai muncul jawaban: “Mereka menyerang dan mematikan INSAN”.

Tunjuk salah seorang peserta secara bergantian dan ajukan pertanyaan (ini untuk memberikan kesempatan peserta mengungkapkan pendapatnya) :
“Kegiatan apa saja yang telah dan akan dilakukan oleh PMI dalam penanganan kegiatan HIV/AIDS?”
“Apa yang kita ketahui tentang penularan HIV”
Kemudian tulislah dikertas Flipchart untuk selanjutnya disepakati hasilnya bersama-sama.

Lanjutkan bertanya kepada semua peserta sambil ditulis jawabannya di kerta flipchart
“Apa yang kita ketahui tentang perlindungan terhadap AIDS?”


2. PENYIMPULAN

Jelaskan:

“Begitulah virus HIV menyerang tubuh manusia, sampai akhirnya menyebabkan kematian.”

Kemudian :

“Namun demikian kita dapat mencegah penularan AIDS”

Bahas secara mendalam isi Kunci Materi. Beri kesempatan bertanya dan jawab secara lengkap sebelum langsung masuk ke topik berikutnya.


3. LATIHAN DAN EVALUASI


------Latihan dan Evaluasi-----


Mintalah kembali peserta untuk menjelaksan secara singkat materi tentang :
   Apakah HIV dan AIDS itu ?
..................................................................................................................................
.................................................................................................................................
   Bagaimana proses HIV melemahkan sistim kekebalan tubuh manusia ?
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
   Bagaimana proses penularan HIV ?
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
   Bagaimana cara perlindungan terhadap AIDS ?



H. Sumber Referensi :

1. Buku Pedoman Pelatihan Remaja Sebaya, Edisi 2, Terbitan Kantor Pusat PMI, Jakarta, 2004
2. Buku Panduan Pelatihan Ketrampilan Hidup – Life Skill Training, Edisi Pertama, Terbitan Kantor Pusat PMI, Jakarta, 2004.





Apakah HIV itu?

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah Virus yang menyerang sistim kekebalan tubuh manusia yang menyebabkan timbulnya AIDS.

Virus HIV ditemukan dalam cairan tubuh terutama pada darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu.
Virus tersebut merusak system kekebalan tubuh manusia dan mengakibatkan turunnya atau hilangnya daya tahan tubuh sehingga mudah terjangkit penyakit infeksi.


Apakah AIDS itu?

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penurunan kekebalan tubuh, sehingga tubuh rentan terhadap penyakit lain yang mematikan.        AIDS  disebabkan oleh Virus (Jasad Sub Renik) yang disebut dengan HIV (Human Immuno Virus).


Bagaimanakah HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh ?

Sasaran penyerangan HIV adalah Sistem Kekebalan Tubuh, terutama adalah sel-sel Limfosit T4. Selama terinfeksi, limfosit menjadi wahana pengembangbiakan virus. Bila sel-sel Limfosit T4 -nya mati, Virus akan dengan bebas menyerang sel-sel Limfosit T4 lainnya yang masih sehat. Akibatnya, daya tahan tubuh menurun.

Akhirnya sistem kekebalan tak mampu melindungi tubuh, sehingga kuman penyakit infeksi lain (kadang disebut Infeksi Oportunistik / Infeksi Mumpung) akan masuk dan menyerang tubuh orang tersebut. Bahkan kuman-kuman lain yang jinak tiba-tiba menjadi ganas. Kumannya bisa Virus lain, Bakteri, Mikroba, Jamur, maupun Mikroorganisme patogen lainnya. Penderita bisa meninggal karena TBC, Diare, Kanker kulit, Infeksi Jamur, dll.

Bagaimana HIV dapat ditularkan?

Bila seseorang telah seropositif terhadap HIV, maka dalam tubuhnya telah mengandung HIV. Dalam jumlah besar HIV terdapat dalam darah, cairan vagina, air mani serta produk darah lainnya.  Apabila sedikit darah atau cairan tubuh lain dari pengidap HIV berpindah secara langsung ke tubuh orang lain yang sehat, maka ada kemungkinan orang lain tersebut tertular AIDS. Cara penularan yang paling umum ialah: senggama, transfusi darah, jarum suntik dan kehamilan. Penularan lewat produk darah lain, seperti ludah, kotoran, keringat, dll. secara teoritis mungkin bisa terjadi, namun resikonya sangat kecil.

Penularan lewat senggama :

Pemindahan  yang  paling  umum  dan  paling  sering  terjadi   ialah  melalui  senggama,  dimana  HIV  dipindahkan  melalui   cairan   sperma   atau    cairan  vagina. Adanya luka pada pihak penerima akan memperbesar kemungkinan penularan. Itulah  sebabnya  pelaku senggama yang tidak wajar (lewat dubur terutama), yang cenderung   lebih  mudah menimbulkan luka,   memiliki  kemungkinan lebih besar  untuk tertular HIV.

Penularan lewat transfusi darah :

Jika  darah  yang  ditranfusikan  telah  terinfeksi  oleh  HIV , maka virus HIV akan ditularkan  kepada  orang  yang  menerima darah, sehingga  orang  itupun  akan terinfeksi virus HIV. Risiko penularan melalui transfusi darah ini hampir 100 %.

*    Penularan lewat jarum suntik :

Model penularan lain secara teoritis dapat terjadi antara lain melalui :
Penggunaan akupunktur (tusuk jarum), tatoo, tindikan.
Penggunaan alat suntik atau injeksi yang tidak steril, sering dipakai oleh    para  pengguna narkoba suntikan, juga suntikan oleh petugas kesehatan liar.

Penularan lewat kehamilan :

Jika  ibu hamil yang  dalam  tubuhnya  terinfeksi  HIV , maka  HIV dapat  menular ke  janin yang dikandungnya  melalui darah dengan  melewati plasenta. Risiko penularan  Ibu hamil ke janin yang dikandungnya berkisar 20% -  40%. Risiko ini mungkin lebih  besar kalau ibu telah menderita  kesakitan AIDS (full blown).


Bagaimana melindungi diri dari penularan AIDS?

Kita semua, khususnya remaja harus “melindungi diri “ dari AIDS. Karena kalau seo-rang remaja tertular HIV, maka keseluruhan cita-cita dan masa depan remaja tersebut hancur lebur. Secara mudah, perlindungan dari AIDS dilakukan dengan cara ‘ABC’, ialah:

[A] : Abstinence) alias PUASA bagi remaja yang belum menikah. Jangan dekat-dekat senggama. Jauhkan diri dari zina. Onani atau masturbasi, merangsang diri sendiri sehingga puas (orgasmus) sebenarnya kurang baik. Namun resikonya paling kecil. Jadi dalam keadaan yang benar-benar tidak kuasa menahan diri dan tidak mampu berpuasa, onani dapat dijadikan jalan keluar. Asal jangan menjadi kebiasaan. Jangan terlalu sering.

[B] : Be Faithful alias Setia Pasangan Hidup bagi mereka yang sudah menikah. Hanya bersenggama dengan pasangan setianya. Sebagian besar satu suami dengan satu istri. Dalam keadaan khusus satu suami dengan 2-4 istri, namun yang penting kesetiaan dari semua fihak, baik istri maupun suami. Di sinipun, bila suami istri berpisah dalam waktu lama, onani merupakan jalan keluar sementara yang paling tidak beresiko.

[C] Condom alias Kondom

bagi mereka yang berada dalam keadaan-keadaan khusus, antara lain ialah para suami atau remaja yang tidak kuat puasa atau setia (atau onani), dan masih terdorong melakukan zina. Pemakaian kondom akan melindungi mereka dari penularan PHS dan AIDS, dan melindungi istri atau pacar mereka dari penularan penyakit. Bagi para pelacur, patut ditumbuhkan motivasi memakaikan kondom pada pasangan kencan mereka.
Dalam keadaan darurat, misalnya pasangan suami-istri di mana salah satu menderita PHS, juga AIDS, pemakaian kondom amat dianjurkan untuk mencegah penularan AIDS lebih lanjut kepada pasangannya. Yang penting dalam pemakaian kondom ialah (sambil dipraktekkan) melindungi keseluruhan penis dan dipakai sepanjang proses senggama untuk menghindari sentuhan antara penis dan vagina.

 Tambahan perlindungan yang sangat penting ialah:
Hindari  transfusi,  dengan  selalu  berhati-hati.  Bila  terpaksa ditransfusi, yakinkan bahwa  darah  yang  ditransfusi  adalah  darah  yang   telah   diperiksa   oleh Unit Kesehatan  Transfusi  Darah   (UKTD) PMI  sebagai  darah bebas HIV (juga bebas hepatitis, malaria dan sifilis).
Hindari  suntik-menyuntik.  Sebagian  besar  obat  sama atau lebih efektif diminum daripada disuntikkan. Bila terpaksa disuntik, yakinkah jarum dan tabung suntiknya baru dan belum dipakai untuk orang lain.
Berhati-hatilah  dalam menolong orang luka dan berdarah. Gunakan prosedur P3K yang baku dan aman.
Bila ada sesuatu tanda atau gejala yang meragukan, secepatnya periksa ke dokter.









































»»  READMORE...